Pages

3/8/10

KursiRoda Cerdas


Cukup dengan gerak tubuh, kursi roda ini bisa membawa penggunanya bergerak ke mana saja.
Sica Harum
BWXNGKAN sebuah ruang tamu dengan kursi-kursi roda sebagai perabotnya. Penggunanya bisa bergerak ke mana saja tanpa harus melangkahkan kaki. Tentu saja ini menjadi solusi bagi pasangan tua yang terganggu mobilitasnya tapi ingin mandiri. Atau bahkan bagi mereka yang tidak dapat menggunakan kaki dan tangannya. Karena cara kerja kursi roda robotik ini hanya mengandalkan gerak tubuh.

Ketika penggunanya duduk, kursi roda otomatis mendeteksi dan siap diaktifkan. Jika ingin bergerak maju, condongkan saja tubuh ke depan. Jika perlu mundur, senderkan punggung pada kursi. Untuk bergerak ke kiri dan ke kanan-bahkan sampai berputar 360 derajat-cukup condongkan badan ke aroh yang diinginkan.
Kursi roda robotik ini dipamerkan Tim Robot Universitas Tokyo pada pameran robot internasional di Tokyo, Jepang, akhir tahun lalu. Sebetulnya, itu bukan temuan yang betul-betul baru. Konsep kursi roda cerdas sudah terlebih dahulu dimulai oleh Tim Robot Massachusetts Institute of Technology (MIT) Amerika Serikat pernah merilisnya lebih dahulu. Hanya saja; untuk menggerakkan kursi roda cerdas madeby MfTUu diperlukan komando
suara. Kursi itu mengerti perintah ke kamarku atau ke dapur.
Menurut duo penggagas Nicholas Roy dan Seth Teller, kursi roda tersebut dapat membantu mereka yang kesulitan mengendalikan kursi roda mekanik. Mereka yang tidak tahu ruangan di sebuah gedung baru juga dapat menggunakan kursi roda ini. "Misalnya, bisa digunakan pasien menuju kafetaria rumah sakit. Pengguna cukup memerintahkan ke kafetaria, jadi pasien bisa lebih mandiri," jelas Roy.
Namun tentu saja, sebelum digunakan, kursi roda harus mempelajari bagian dan lokasi ruang-ruang di rumah pengguna. Plus, bentuk kursi roda ala MIT juga kurang cantik.Adapun kursi roda cerdas yang ditawarkan Tokyo University memiliki desain lebih menarik dan modern. Karena mengandalkan sensor gerak, kursi roda tidak perlu belajar terlebih dahulu. Dia bisa digunakan di mana saja, yang penting masih di dalam ruangan tertutup.
Untuk manula Menurut Tomoyoki Takahata dari Tim Robot Tokyo University, kursi roda yang mereka buat memang menyasar orang tua. Apalagi jumlah orang tua di Jepang cukup tinggi. Berdasarkan data biro statistik Jepang, jumlah orang tua mencapai 22,1% dari 120 juta jiwa per 1 Oktober 2008. Jumlah itu diperkirakan mencapai 23,1% atau sekitar 29,9 juta pada 2010.
"Robot ini secara otomatis akan mengenali profil penggunanya dari berat tubuh," jelas Takahata.
Jadi, walau tubuh pengguna cukup kurus, sensor kursi roda pun sudah dapat menangkap gerakan yang ringan. Karena, Takahata dan kelompoknya telah memasang sensor pada senderan punggung dan bantaian pada tempat duduk.
Kursi roda itu juga dilengkapi kamera yang diletakkan pada bagian atas senderan punggung. Gunanya, untuk mendeteksi gerakan orang lain yang menggandeng sandaran tangan kursi roda. Jadi, pendamping tidak mendorong kursi dari belakang seperti umumnya pada kursi roda mekanik, tapi cukup memegang sandaran tangan kursi roda cerdas itu. Bobot kursi ini 45 kilogram dengan tinggi 1,3 meter. Lebarnya hanya 66 sentimeter dengan panjang sisi dari depan ke bagian belakang 68 sentimeter. "Kami sedang mengupayakan yang lebih ringkas lagi," tambah Takahata.
miweekend@mediaindonesia.com

No comments:

Post a Comment